lintasberita
news
regional
sosial
Mak Unah, Sosok Guru Ngaji Tanpa Tangan dan Kaki Ini Hampir Luput dari Perhatian Pemerintah
Monday, March 4, 2019
0
GoBeritaGo, LEMBURSITU – Begitu malang nasib Mak Unah (71), warga
Kp. Cikundul Girang Rt. 002/007 Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu, Kota
Sukabumi ini. Sudah cacat sejak lahir,
ia juga tinggal di rumah panggung reyot berukuran 4 X 5 meter persegi.
Mak Unah yang tidak memiliki tangan dan kaki normal, layaknya
orang lain ini mengaku bila saat Hujan turun
atap rumah dan dinding bilik yang bolong kerap kemasukan air.
Rumah Mak Unah juga tidak memiliki kamar mandi juga
tempat menyimpan air untuk memasak. Sehingga apabila ia mengambil, harus
merangkak turun dengan kedua tangan yang tidak sempurna untuk menimba air sumur
yang terletak di depan rumahnya. Saat memasak pun dia tidak menggunakan kompor
karena tidak mempunyainya.
Ruang Dapu Mak Unah |
Sebagaimana dilansir sukabumiNews, Janda dengan dua anak ini tinggal bersama cucunya, Ani (13) yang karena ketidak mampuannya
dia tidak bisa bersekolah seperti anak-anak lain seusianya.
Mak Unah adalah sosok seorang guru mengaji untuk anak-anak,
di lingkungan dekat rumahnya. Dengan kesulitan karena keterbatasan kaki dan
tangannya, ia berjalan merangkak dari rumah menuju masjid yang berjarak 200
dari rumahnya.
Mak Unah teradang mengajar ngajinya di mesjid,
terkadang juga di gubuknya yang reyot itu. Kendati demikian ia tidak
mengharapkan imbalan dari mengajar ngajinya. “Kalau dikasih Alhamdulilah, tidak
juga tidak apa-apa, Emak Ikhlas," tuturnya, Senin (4/2/2019).
Namun Mak Unah berharap ada da yang peduli dengan
tempat tinggalnya yang sudah reyot, karena ia mempunyai keinginan untuk memperbaikinya.
Ia meminta kepada Pemerintah Kota Sukabumi untuk bisa membantu memperbaiki
rumahnya.
Ditempat yang sama, Esih (43) salah satu saudara Mak
Unah yang turut membantu kelangsungan hidup Mak Unah sehari-hari seperti memberikan
makan dan kebutuhan lainnya mengatakan, kedua anak Mak Unah jarang mendatang
dan membantunya.
“Untuk makan sehari-harinya saya yang memberi,
terkadang juga murid-murid ngajinya,” kata Esih, Senin.
Selain itu,
Esih juga menjelaskan bahwa Mak Unah pernah mendapatkan bantuan dari
Pemerintah Kota Sukabumi. Namun menurutnya sudah lama tidak mendapatkannya
kembali.
Oleh sebab itu dirinya berharap supaya Pemkot Sukabumi
lebih serius memperhatikan saudaranya agar bisa mendapatkan hak dan kewajibannya
sebagai warga Kota Sukabumi.
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment