GARIS Sukabumi Raya Kecam Pembakaran Al-Qur'an oleh Politikus Swedia Rasmus Paludan
SUKABUMI (GoBeritaGo) – Buntut Pembakaran Al-Qur’an di Swedia-Belanda, massa Gerakan
Reformis Islam (GARIS) Sukabumi Raya melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai
Kota Sukabumi, Selasa (31/1/2023).
Mereka mengecam dan mengutuk
keras pembakaran Al-Qur’an tersebut. Tidak hanya sampai di situ, massa GARIS
juga meminta Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan kedua Negara
itu.
Ketua DPD Garis
Sukabumi Raya. Ustad Ade Saepulloh mengatakan, aksi unjuk rasa yang diikuti oleh
500 orang anggotanya ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah
daerah agar menindaklanjutinya kepada pemerintah pusat terkait aksi pembakaran
Mushaf Al-Qur’an oleh politisi Swedia Rasmus Paludan.
Perlakuan keji dengan
membakar Al-Quran, kitab suci bagi umat Islam oleh politikus sayap kanan
Denmark-Swedia, Rasmus Paludan itu terjadi di depan Kedutaan Besar Turki di
Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).
BACA Juga: Tak Terima Al Quran Dibakar, Demonstran Turki Bakar Bendera Swedia
“Kami juga menyarankan,
melalui pemerintah Indonesia agar negara-negara yang tergabung dalam OKI
mengambil tindakan tegas dan nyata terhadap tindakan keji yang dilakukan Rasmus
Paludan tersebut,” ujar Ustadz Ade kepada sukabumiNews.net, Selasa (31/1).
“Terakhir, kami menyarankan
agar pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi menyampaikan pernyataan sikap dari GARIS
kepada Pemerintah Pusat, disertai dengan melayangkan surat kecaman dari pemerintah
Kota dan Kabupaten Sukabumi terhadap aksi yang dilakukan di Swedia dan Belanda
tersebut," tandasnya.
BACA Juga: Indonesia Mengutuk Keras Politisi Swedia yang Bakar Al-Quran
Sebelumnya, massa
dari GARIS ini melakukan konvoi dari Masjid Baiturrahim menuju Jalan Didi
Sukardi, Jalan Otto Iskandardinata, kemudian berkumpul di Jalan Syamsudin,
dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Sukabumi Kota.
Massa aksi juga membawa spanduk bertuliskan "Aksi Bela Al-Qur'an, Garis Bersatu Melawan Islam Fobia".
Sementara itu, Kabag
Ops Polres Sukabumi Kota, Kompol Tahir Muhiddin mengatakan, guna mengawal aksi
unjuk rasa agar berlangsung kondusif, pihaknya melibatkan 155 personel.
"Alhamdulilah
pengamanan ini berjalan lancar. Kami menurunkan 155 personel, baik dari Polri
sendiri maupun dari Pemerintah Kota Sukabumi," ucapnya.
"Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak Pemerintah Kota yang sudah menerima
pengunjuk rasa sehingga semuanya bisa berjalan dengan aman dan lancar," tutupnya.
Artikel Terkait: Memahami Insiden Pembakaran Al-Qur’an di Swedia Sebagai Pemicu dan Simbolisasi Gerakan Islamophobia Global
Leave Comments
Post a Comment