news
sport
Ozil Bela Muslim Uighur, China Batal Tayangkan Pertandingan Arsenal VS Manchester City
Tuesday, December 24, 2019
0
GoBeritaGo, CHINA – Negara China menghapus siaran
pertandingan Arsenal melawan Manchester City di Liga Premier. Hal ini dilakukan
China setelah salah satu pemain Arsenal, Mesut Ozil, mengkritik kebijakan China
terkait minoritas Muslim Uighur di XinJiang.
Pertandingan yang seharusnya disiarkan itu tadinya
akan ditayangkan televisi China CCTV. Tapi dalam Twitter Global Times,
sebagaimana dikutip Reuters, kekecewaan pemerintah dan penggemar menjadi alasan
kenapa pertandingan sepak bola itu batal tayang.
Sebelumnya, Ozil dalam sebuah postingan di media
sosial mengkritik tindakan China kepada Muslim Uighur. Pemain Timnas Jerman itu
menyebut Muslim Uighur sebagai “pejuang yang menentang persekusi”.
“(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah
teologi Islam-madrasah dilarang, cendikiawan dibunuh satu per satu. Terlepas
dari itu semua, Muslim tetap diam,” tulis Ozil di medsosnya akhir pekan lalu.
Sementara itu, juru bicara Arsenal mengatakan mereka
belum akan memberikan pernyataan resmi terkait ini. Meski demikian, melalui
akun resmi Arsenal di platform Weibo, klub ini mengatakan hal tersebut adalah
komentar pribadi Ozil.
“Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut
prinsip tidak terlibat dalam politik,” tulis akun itu.
Pernyataan Ozil sempat membuat marah netizen China.
Bahkan di akun Weibo Arsenal, terdapat sebuah postingan balasan yang
memperlihatkan jersey milik Ozil rusak parah karena digunting penggemar.
Asosiasi Sepak Bola China juga mengatakan marah dan
kecewa. “(Pernyataan Ozil) tidak pantas,” kata pejabat asosiasi yang tidak
disebut namanya sebagaimana dikutip Reuters dari harian China, The Paper.
“Komentar Ozil … menyakitkan bagi penggemar di China …
juga melukai perasaan orang-orang China. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa
kami terima.”
Dalam laporan PBB dan kelompok hak asasi manusia
diperkirakan 1-2 juta etnis Uighur China telah ditahan di sejumlah kamp khusus
di Xinjiang.
Meski demikian China berulang kali membantah melakukan
penganiayaan. Pemerintah mengatakan kamp tersebut hanya pusat pelatihan.
Sumber:
Islampos | CNBC
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment