Muslim Arbi: Julukan Fir’aun oleh Cak Nun kepada Jokowi adalah Wajar

Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun. [Istimewa] 

JAKARTA (GoBeritaGo) – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai julukan Firaun terhadap Joko Widodo oleh Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun adalah wajar lantaran ciri-ciri Firaun dan para pengikut, serta para penopangnya terdapat pada rezim saat ini.


Hal itu diungkapkan Cak Nun di sela momen Mocopat Syafaat dan Tawassulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, pada Selasa 17 Januari 2023 malam. Tah hanya itu, Luhur pun disebunya sebagai Hamman.


Muslim Arbi mengungkapkan, di antara ciri-ciri Fir’aun menurut Al Quran adalah penguasa yang sombong dan congkak, melampaui batas, meremehkan rakyat, memecah dan mengadu domba rakyat.


“Firaun juga ditopang oleh pejabatnya yang congkak dan gemar menakuti rakyat (Haman). Ditopang para Qorun. Orang-orang yang gemar menumpuk harta dan kaum Balam,” ujar Muslim sebagaimana dlansir RMOL, Rabu (18/1).


Selain itu, kata Muslim, kekuasaan dan kekuatan Firaunis berusaha semaksimal mungkin untuk tetap langgeng, dan gemar menindas rakyat dengan kebijakan dan keputusannya. Seperti membiarkan naiknya harga-harga bahan pokok dan BBM, melahirkan UU yang menindas seperti Omnibuslaw atau Ciptaker, melahirkan KUHAP yang mau membungkam rakyat yang kritis.


“Kalau Cak Nun identikkan dengan Jokowi, Luhut, dan 10 naga itu di mana salahnya? Wong tindakan mereka seperti yang disebutkan Al Quran itu. Lalu dibilangin seperti Firaun dan balatentaranya apa salah?” ujar Muslim.


Kritikan dari Cak Nun, lanjut Muslim, menggantikan peran dari akademisi yang tidak berani mengkritik Jokowi karena takut dicopot jabatannya. Bahkan, juga tidak berani kritik Luhur Binsar Pandjaitan meski Luhut menumpuk sejumlah jabatan.


“Dari ciri-ciri Firaun itu wajar kalau Cak Nun menjuluki Jokowi dan para pengikut dan para penopang kekuasaannya seperti Firaun,” pungkasnya. (Arrahmah)

Previous article
Next article

Leave Comments

Post a Comment

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel