Pemkab Sukabumi Gelar FGD Ciptakan Kondusifitas Jelang Pemilu 2024
GoBeritaGo, KAB. SUKABUMI – Pemerintah
daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi perlu meningkatkan kewaspadaan guna mencegah
sejak dini ancaman terorisme menjelang Pemilu 2024, dengan melibatkan semua
unsur, termasuk kepolisian.
Harapan tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten
Sukabumi, Yudha Sukmagara, saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dengan
tema “Menciptakan Kabupaten Sukabumi yang Aman, Tertib dan Kondusif Menjelang
Pemilu Tahun 2024“.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Mahoni Leisure
Sukaraja, Jalan Gandasoli Cireunghas, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja,
Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/11/2023), dengan dihadiri Wakil Bupati (Wabup)
Sukabumi, Iyos Somantri bersama Forkopimda, Densus 88, tokoh agama, beserta
elemen masyarakat lainnya.
"Kami DPRD tidak rela apabila ada masyarakat kami
ini dicap teroris dan diadili. Oleh karena itu kita harus memberikan pemahaman
terhadap masyarakat mengenai bahaya ancaman terorisme, khususnya dalam
menghadapi pemilu 2024 ini,” ujar Yudha kepada sukabumiNews, Selasa (21/11).
Menurut Yudha, yang lebih mengetahui karakteristik
masyarakat di wilayah atau daerahnya masing dalah para kepala desa, para camat,
termasuk stakeholder.
“Untuk itulah mereka harus hadir di sini agar bisa
memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Dan tentunya Pemerintahan
daerah harus bisa bekerjasama dalam memberikan informasi kepada pihak
kepolisian, agar bisa bergerak dengan cepat dan tepat,” sambung Yudha.
Dikatakan Yudha, hasil dari FGD antara Forkopimda,
Densus 88, dan elemen masyarakat akan dilakukan pembahasan lebih lanjut oleh
DPRD dan Pemerintah daerah.
“Bukan saja kejahatan teroris, tapi juga dalam rangka
mencegah kejahatan kejahatan lainnya seperti penganiayaan dan pencurian. Kita
ajak jangan sampai melakukan kejahatan. Itu intinya,” tegas Yudha.
Sementara Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri
menegaskan, menjelang Pemilu 2024, atau di tahun politik ini Pemerintah harus
mulai meningkatka keamanan dan mengantisipasi sejak dini terhadap
acaman-ancaman kejahatan, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat,
khususnya dalam mencegah isu terorisme.
Maka dari itu, dalam hal ini pihaknya turut
menggandeng Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror.
"Saya barusan berbincang bincang dengan Densus 88
bahwa tentunya kita harus melihat kepada akar permasalahannya tentunya nanti
tidak hanya ini saja langkahnya tidak hanya FGD kita langsung juga kepada locus
untuk menetralisir permasalahan-permasalahan ini supaya jangan sampai terjadi
lagi," kata Iyos.
Menurut Iyos, dalam pencegahan terorisme harus
dilakukan mulai dari akarnya, sehingga Pemda Kabupaten Sukabumi akan melibatkan
tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan pemahaman dan presepsi.
"Salah satunya adalah kita akan segera melakukan
konsolidasi, kemudian pemahaman persepsi dengan masyarakat di lingkungan,
kemudian juga memberikan pemahaman yang jelas mengenai akar penyebab
permasalahannya. Nah, kami ingin melihat sampai sejauh mana pemahaman yang
selama ini dilakukan di masyarakat," beber Iyos.
Mengenai kabar telah terdeteksinya terorisme di salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu, Iyos berharap hal itu tidak akan terulang. "Sesuai yang saya harapkan, mudah-mudahan itu adalah yang terakhir,” harapnya. (*)
Leave Comments
Post a Comment